Perdebatan di Atas Danau Toba
Peluncuran buku puisi bertema lingkungan dengan judul Perdebatan di Tepian Danau Toba, diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Debating on the Lake Toba’s Basin karya Wan Hidayati didukung oleh Deli Art Community (waktu itu Deli Art Foundation) sukses diselenggarakan di Hotel Aston Medan pada tanggal 24 Desember 2016. Para insan yang turut berkontribusi sehingga acara ini terlaksana di antaranya Dini Usman, Hadira Herawadi, Juhendri Chaniago, Yan Amarni Lubis, Agus Susilo, Aishah Basar, Afifuddin Lubis dan Roy Moningka.
Sebelum launching dan diskusi yang dibedah oleh Aishah Basar dan Afifuddin Lubis yang dimoderatori Juhendri Chaniago, digelar beberapa pertunjukan seperti pembacaan puisi oleh Agus Susilo, penampilan drama dengan judul Mardame-dame oleh Teater Forum Komunikasi Media Tradisional di mana penulis naskah dan sutradara okeh Yan Armani Lubis serta beberapa buah tembang dinyanyikan oleh hadirin yang turut serta menghibur acara.
Perdebatan di Atas Danau Toba ditulis Dr. Wan Hidayati, pada saat launching masih menjabat sebagai Kepala Balai Lingkungan Hidup Sumut. Puisi ini lahir dari berbagai keadaan, kadang saat ia bertugas ke luar negeri, bahkan di atas pesawat ataupun saat penulis tengah bertugas di berbagai daerah di Indonesia, hal ini terlihat dari keterangan akhir pada tiap puisinya.
Danau Toba sebagai sebuah destinasi wisata memang memukau dunia internasional. Tidak hanya cantik sebagai tempat tujuan wisata, Danau Toba juga mendatangkan keuntungan secara ekonomi bagi pemerintah daerah setempat dan warga sekitarnya. Di saat yang bersamaan, danau vulkanik terbesar yang menjadi kebanggan masyarakat Sumatera Utara dan dunia juga menghadirkan berbagai persoalan yang menjadi tanggung jawab bersama semua kalangan. Untuk itulah puisi dengan judul Perdebatan di Atas Danau Toba ini dihadirkan sebagai rekam jejak berdasarkan pandangan dan perasaan penulisnya. (dn)